MAKALAH
BIMBINGAN dan BIMBINGAN BAGI
PENGEMBANGAN
WAWASAN KARIR MURID SD
Makalah
Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas Mata Kuliah
Bimbingan
Konseling
Dosen Pengampu : Nurjaman,
M.Pd
Disusun Oleh :
Iik
Dwi Kusrano (140641138)
Nia Kurniasih (140641125)
Kelas
: SD14 - A4
Kelompok
11
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
CIREBON
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu serta menambah wawasan mengenai “Bimbingan dan Bimbingan Bagi Pengembangan Wawasan Karir Murid SD”.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada rekan – rekan dan semua
pihak yang telah membantu, terutama atas pertolongan Allah SWT, sehingga
makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan segala
kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun, agar kami dapat menyususn makalah ini dengan lebih baik lagi. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan
sesungguhnya dating dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Cirebon, 14 Januari 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Bimbingan
B. Pengertian
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu memberikan
bimbingan dan pelatihan guna
menyiapkan anak didiknya untuk dapat menjadi anggota
masyarakat yang mampu dan bertanggung jawab, disamping menjadi anggota
yang aktif dan sumber daya manusia yang tangguh. Anak didik
memandang sekolah sebagai tempat untuk
mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi mereka,
orang tua memandang sekolah sebagai tempat
bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan menjadi sosok
yang terampil dan mampu sehingga siap memasuki
tenaga kerja, pemerintah berharap agar sekolah
mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga
negara yang cakap.
Era globalisasi dan tantangan dunia
pekerjaan yang semakin kompetitif mengarahkan murid sedini mungkin mengenal
karir di SD perlu dilaksanakan generasi yang tangguh. Ada pihak-pihak yang
masih meragukan apa tidak terlalu dini memberikan bimbingan karir di SD. Tujuan
bimbingan karir di SD lebih difokoskan untuk memberi kesadaran karir kepada
para murid.
Tahap dan karakteristik perkembangan
karir bagi murid SD memberi wawasan kepada sebagian calon guru, bahwa dalam
tahap perkembangan anak ada titik rawan yang dapat diintervensi secara efektif.
Teknik bimbingan karir di SD dapat divariasikan dari yang terpadu, penyampaian
paket bimbingan karir, melalui observasi, melalui media bacaan dan elektronik,
serta mengundang narasumber yang relevan dengan tingkat perkembangan anak.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian bimbingan?
2. Apa
karakteristik dari bimbingan?
3. Apa pengertian bimbingan karir?
4. Apa pentingnya bimbingan karir ?
5. Apa tujuan bimbingan karir di SD?
6. Apa tahapan dan karakteristik perkembangan karir murid SD?
7. Apa teknik bimbingan karir bagi murid SD?
8. Apa materi bimbingan karir di SD?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian
bimbingan,
2. Untuk
mengetahui karakteristik
bimbingan,
3. Untuk
mengetahui pengertian bimbingan
karir,
4. Untuk
mengetahui pentingnya
bimbingan karir,
5. Untuk
mengetahui tujuan bimbingan
karir di SD,
6. Untuk
mengetahui tahapan
dan karakteristik perkembangan karir murid SD,
7. Untuk mengetahui teknik bimbingan karir bagi murid SD,
8. Untuk mengetahui materi bimbingan karir di SD.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Bimbingan
Menurut Hallen (2002:3) kata bimbingan secara estimologi
merupakan terjemahan dari kata “guidance” berasal dari kata “ to guide” yang
mempunyai arti “menunjukan”, membimbing, menuntun, ataupun membantu.” Sedangkan
dalam Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (dalam Daryanto, 1997:105) menjelaskan
bahwa: “bimbingan adalah petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu,
tuntunan, pimpinan”. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu
agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Istilah bantuan dalam bimbingan tidak diartikan sebagai
bantuan material (seperti uang, hadiah, sumbangan, dan lain-lain), melainkan
bantuan yang bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi bagi individu yang
dibimbing. Bimbingan merupakan suatu proses yang mengandung pengertian bahwa bimbingan merupakan
kegiatan yang berkesinambungan, bukan kegiatan seketika atau kebetulan. Dalam
proses bimbingan, pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi
berperan sebagai fasilitator perkembangan individu. Dalam bimbingan, yang aktif
dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan adalah
individu itu sendiri.
Begitupun Smith, menurut Mc Daniel (dalam Prayitno
dan Erman Amti, 1999:94) mengungkapkan bahwa bimbingan sebagai proses layanan
yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memeperoleh pengetahuan
keterampilan-keterampilan yamg diperlukan dalam membuat rencana, dan
interprestasi-interprestasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik.
Sedangkan Ketut Sukardi (2002:19) menjelaskan bahwa
bimbingan dapat diartikan sebagaI suatu proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara barkesinambungan supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya sendiri, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat
bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lngkungan sekolah,
keluarga, dan masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan
dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang
berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan membantu individu
mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai mahluk sosial.
Begitupun Frak W. Miller (dalam Sofyan S. Willis,
2004:13) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses adalah bantuan terhadap
individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan bagi
penyesuaian diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan bagi penyesuaian diri
secara baik dan maksimum disekolah, keluarga dan masyarakat.
B.
Karakteristik
bimbingan (guidance) adalah sebagai berikut :
a.
Bimbingan merupakan
upaya yang bersifat preventif, artinya lebih baik diberikan kepada individu
yang belum bermasalah, sehingga dengan bimbingan dia akan memelihara diri dari
berbagai kesulitan.
b.
Bimbingan dapat
diberikan secara individual dan kelompok. Upaya bimbingan dapat diberikan
secara individual, artinya seseorang pembimbing menghadapi seorang klien
(siswa). Mereka berdiskusi untuk pengembangan diri klien, kemudian merencanakan
upaya-upaya bagi diri klien yang terbaik baginya. Disamping itu, bimbingan
kelompok adalah jika seorang pembimbing menghadapi banyak klien. Disini
pembimbing lebih banyak bersikap sebagai fasilitator untuk kelancaran diskusi
kelompok dan dinamika kelompok untuk kelancaran diskusi kelompok dan dinamika
kelompok. Masalah yang dihadapi adalah persoalan bersama, misalnya meningkatkan
prestasi belajar, kreativitas dan sebagainya.
c.
Bimbingan dapat
dilakukan oleh para guru, pemimpin, ketua-ketua organisasi dan sebagainya. Yang
penting para pembimbing tersebut memiliki pengetahuan tentang psikologi,
sosiologi, budaya, dan berbagai teknik bimbingan seperti diskusi, dan dinamika
kelompok, sosio-drama, teknik mewawancarai, dan sikap-sikap yang menghargai,
ramah, jujur dan terbuka. Bisa dikatakan bahwa bimbingan dapat dilakukan oleh
siapa saja yang berminat, asal mendapat pelatihan terlebih dahulu. (Sofyan S
Willis, 2004:15).
Selain
itu dapat disimpulkan juga bahwa bimbingan memiliki kata-kata kunci dengan
artinya sebagai berikut:
a. Suatu proses; setiap fenomena yang
menunjukan kontinuitas perubahan melalui waktu atau serangkain kegiatan dan
langkah-langkah menuju ke suatu tujuan.
b. Suatu usaha bantuan; untuk menambah,
mendorong, merangsang, mendukung, menyentuh, menjelaskan agar individu tumbuh
dari kekuatan sendiri.
c. Konseli atau anak; individu yang normal
yang membutuhkan bantuan dalam proses perkembangannya.
d.
Konselor;
individu yag ahli dan terlatih dan mau memberikan bantuan
kepada
konseli.
e.
Tujuan
bimbingan dapat dirumuskan; sebagai proses penemuan diri dan
dunianya,
sehingga individu dapat memilih, merencanakan, memutuskan, memecahkan masalah, meyesuaikan
secara bijaksana dan berkembang sepenuh kemampuan dan kesanggupannya serta
dapat memimpin diri sendiri sehingga individu dapat menikmati kebahagiaan batin
yang sedalam-dalamnya dan produktif bagi lingkungannya. (Yusuf & Chatherine, 1992 :
40-41).
Dari
berbagai definisi diatas, maka penulis berpendapat bahwa bimbingan merupakan
proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu menolong dirinya sendiri,
bertanggung jawab, dan memiliki rasa percaya diri dan dapat menyesuaikan diri
baik disekolah, keluarga maupun masyarakat.
C. Bimbingan Bagi
Pengembangan Wawasan Karir Murid SD
A.
Pengertian Bimbingan Karir
Istilah karir mungkin sering dikaitkan dengan pekerjaan atau
jabatan. Untuk
itu ada baiknya dikenali beberapa istilah khusus yang berkaitan dengan
bimbingan karir, yakni :
a.
Karir : keseluruhan pekerjaan
yang dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya.
Secara
lebih terbatas karir diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang
pekerjaan tertentu.
b.
Jabatan (Occupation;
Vocational) : suatu pekerjaan khusus atau kegiatan kerja tertentu.
c.
Perkembangan karir :
keseluruhan perkembangan individu yang menekankan kepada proses persiapan,
memasuki dan kemajuan dalam dunia pekerjaan.
d.
Pendidikan karir : kegiatan
yang direncanakan untuk memberikan pengalaman pendidikan kepada individu yang
akan memberikan kemudahan perkembangan karir.
Mengapa kita menamakan bimbingan karir, bukan bimbingan
jabatan ? Ada tiga alasan yang dikemukakan, yaitu :
a)
Istilah karir cenderung lebih
populer dewasa ini daripada istilah jabatan
b)
Istilah karir lebih inklusif
daripada istilah jabatan, dimana istilah jabatan sering merujuk kepada konotasi
khusus atau pekerjaan tertentu.
c)
Istilah bimbingan diartikan
secara luas, sehingga di dalamnya akan menyangkut pula masalah proses pengambilan
keputusan dan penyesuaian karir.
Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk
kepada program orientasi pekerjaaan tetapi juga menyangkut :
a.
Keterlibatan antara konselor
dengan klien.
b.
Keterlibatan partisipasi aktif
klien dalam mengambil keputusan karir dan tidak bersifat pasif-reseptif
terhadap informasi.
c.
Proses penyesuaian pribadi
bahkan lebih jauh merupakan proses psikoterapi.
Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan karir,
yaitu :
·
Menekankan keterlibatan
variabel emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir. Mengartikan bimbingan
karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk
memasuki dan mengembangkan suatu jabatan.
·
Menekankan kepada proses
pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan. Mengartikan bimbingan karir
sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran
diri secara terintegrasi dan adekuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja,
menguji konsep tersebut terhadap kenyataan, mengkonversikan ke dalam kenyataan
dengan memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir diartikan
sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan
memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan tersebut
mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan
(karir).
Di dalam setting sekolah, bimbingan karir
dipandang sebagai proses perkembangan yang berkelanjutan dalam upaya membantu
individu mempersiapkan karir melalui intervensi kurikuler yang berkaitan dengan
; perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan keterampilan mengatasi
masalah, informasi karir dan pemahaman diri.
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan
untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan
pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis
pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.
Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu
peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri,
disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat
kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan
yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan
mendukung perkembangan karir peserta didik.
Menurut Miller (1989, dalam Muro & Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan karir adalah membantu murid agar memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri seperti dalam kerjasama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja.
Menurut Miller (1989, dalam Muro & Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan karir adalah membantu murid agar memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri seperti dalam kerjasama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja.
D. Pentingnya Bimbingan Karir
di SD.
Bimbingan
karir dipelajari secara khusus didasarkan kepada anggapan bahwa :
a.
Kebutuhan bimbingan karir jauh
lebih besar daripada kebutuhan psikoterapi.
Bimbingan
karir menggarap dunia dalam dan luar individu secara khusus lebih berorientasi
kepada dunia dalam individu.
b.
Bimbingan karir dapat bersifat
terapeutik atau berfungsi sebagai penyembuhan.
Penyesuaian
karir berhubungan erat dengan penyesuaian pribadi, bahkan penyesuaian karir
secara langsung berhubungan dengan penyesuaian pribadi. Super mengemukakan
bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan,
memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan
kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu
menguasai aspek kehidupan lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian diri
secara keseluruhan.
c.
Psikoterapi yang berorientasi
kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh bimbingan karir.
Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses psikoterapi juga dikaitkan
dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam
pengembangan karirnya. Ini berarti bahwa seseorang konselor harus menguasai
dalam bimbingan karir.
E. Tujuan Bimbingan Karir di
SD
Secara
lebih operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid
agar dapat :
a.
Mengenal macam-macam dan
ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang
ada
b.
Merencanakan masa depan
c. Membantu arah pekerjaan
d. Menyesuaikan
keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994)
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994)
Bailey dan Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran
karir di tingkat sekolah dasar, khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya
dikembangkan secara terpadu dan mencakup hal-hal berikut ini ;
1)
Informasi yang difokuskan
kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan
2)
Penyediaan waktu dan kesempatan
bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman
yang diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan
3)
Kesempatan bagi peserta didik
untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya. Interaksi ini
akan menjembatani murid SD dengan dunia kerja
4)
Kesempatan bagi peserta didik
untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya
5)
Kesempatan bagi peserta didik
untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan.
F. Tahapan dan Karakteristik
Perkembangan Karir Murid SD
a.
Perkembangan karir merupakan
bagian dari perkembangan manusia, karena perkembangan terjadi sepanjang hidup
manusia.
Hal
ini dapat digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap
perkembangan yang dicapai. Perkembangan karir seseorang berkaitan erat dengan
tahap perkembangannya.
b.
Perkembangan individu
dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan.
Ini
berarti bahwa faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik
berpengaruh terhadap perkembangan individu. Strategi intervensi bimbingan karir
akan memadai apabila memperhatikan faktor-faktor tersebut.
c.
Perkembangan adalah proses yang
kontinu.
Perkembangan
individu dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung
sepanjang hidup. Ini berarti bahwa program yang hanya berpusat pada tahap
perkembangan tertentu akan mengurangi efektivitas perkembangan. Bimbingan karir
merupakan salah satu bentuk intervensi yang biasa dilakukan dalam proses
perkembangan individu.
d.
Sekalipun perkembangan itu
kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode perkembangan.
Program pengembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap
perkembangan tertentu.
e.
Perkembangan individu mencakup
diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang dunianya. Strategi
intervensi harus dirancang untuk membantu individu pada saat berada dalam
kematangan yang normal daripada intervensi yang bersifat remedial. Bimbingan
karir sebagai salah satu bentuk intervensi perkembangan individu dapat berfungsi
preventif maupun kuratif.
f.
Perkembangan individual,
sehingga adanya keragaman individual.
Program intervensi termasuk bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.
Program intervensi termasuk bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.
Di atas telah dikemukakan bahwa perkembangan
individu merupakan proses yang kontinu, dan bahwa intervensi dalam bentuk
bimbingan karir akan efektif apabila memperhatikan tahap dan aspek yang dominan
dalam perkembangan individu. Aspek dominan itu merupakan elamen yang perlu
dikembangkan pada saat yang tepat dalam keseluruhan proses perkembangan
individu. Keberhasilan menggambarkan elemen tertentu akan berpengaruh terhadap perkembangan
elemen berikutnya.
Apabila model di atas ditelaah akan dapat dapat diidentifikasikan,
elemen mana yang paling tepat dikembangkan pada periode perkembangan tertentu.
Pada dasarnya setiap elemen itu merupakan titik kritis yang harus diperhatikan
di dalam pelaksanaan bimbingan karir.
Elemen-elemen perkembangan karir tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut ini :
a.
Kesadaran diri : yaitu sadar
akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang
menuntun
perkembangan dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan
mempermudah keputusan karir yang efektif.
b.
Kesadaran pendidikan : murid
mengenal dan menyadari pentingnya
perkembangan
ketrampilan dasar dan penguasaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan
karir.
c.
Kesadaran karir : murid
menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan dan pengalaman
kerja dan memahami tentang adanya keragaman dalam dunia kerja.
d.
Kesadaran ekonomis : Memahami
hubungan secara ekonomis antara
ekonomi,
gaya hidup dan pekerjaan.
e.
Pengambilan keputusan : Menyadari
bahwa pengambilan keputusan
melibatkan
keputusan tindakan dalam hal mengidentifikasi alternatif, memilih alternatif
yang konsisten dengan tujuan dan implementasi keputusan tersebut.
f.
Kompetensi awal : Mengembangkan
ketrampilan kognitif yang diperlukan
untuk
memasuki dunia karir.
g.
Apresiasi dan sikap :
Internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik
secara
pribadi maupun sosial.
Pandangan lain dari ahli perkembangan karir
yang memberikan nama yang berbeda terhadap masa perkembangan pada usia anak.
Namun indikatornya relatif sama.Ginzberg, Axeired dan Herma (1951 dalam Muro
& Kotman, 1995) menyebutkan bahwa periode karir dari sejak lahir hingga
usia 14 tahun adalah periode fantasi (fantasi period) sedangakan Super (1981,
dalam Muro & Kotman, 1995) memberikan label perkembangan karir pada usia 4
s.d 14 tahun sebagai periode tentatif. Namun demikinan kedua pandangan ini
merujuk kepada hal yang sama yaitu penggunaan fantasi dalam memainkan karir
orang dewasa.
G. Teknik Bimbingan Karir Bagi
Murid SD.
Bimbingan
karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik
seperti :
a.
Terpadu dalam KBM.
Teknik
ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di
SD adalah guru. Dalam teknik ini, guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang
dapat disisipi bimbingan karir. Untuk memberikan gambaran lebih nyata bagaimana
isi bimbingan karir dapat dipadukan dalam kegiatan belajar mengajar.
b.
Paket Bimbingan Karir
Badan
penelitian dan pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan ( Balitbang Dekdikbud) telah
mengembangkan empat buku paket bimbingan karir dan dikemas berupa modul yang
masing-masing paket terdiri dari satu sub topik pembahasan.
c.
Bacaan dan Nara Sumber.
Teknik
bimbingan karir di SD dapat dilaksanakan dengan cara menyuruh murid untuk
membaca riwayat hidup orang-orang yang berhasil. Saat ini telah banyak buku
riwayat hidup tokoh seperti mantan presiden Soeharto dll. Selain dalam buku
riwayat hidup, informasi jabatan dapat diperkaya dengan membaca sumber-sumber
bacaan seperti surat kabar,majalah, media elektronik, dll.
Nara
Sumber.
Wawasan
murid tentang dunia pekrjaan dapt pula diperoleh dengan mendatangkan nara
sumber ke sekolah untuk berdialog dengan anak-anak. Murid dapat pula ditugaskan
untuk mengadakan dialog denga orang tuanya masing-masing.
d.
Pengamatan
Para
siswa diajak jalan-jalan menuju suatu tempat, kemudian disepanjang jalan mereka
diminta mengadakan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang ditemukan.
e.
Cerita
Murid
usia SD sangat menyenangi ceritera. Olehkarena itu guru dapat saja melaksankan
bimbingan karir melalui ceritera. Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam
ceritera divisualisasikan melalui boneka, atau media gambar.
H. Materi Bimbingan Karir di
SD
Isi bimbingan karir yang hendaknya
dikembangkan di SD menurut buku pedoman bimbingan dan penyuluhan di SD 1994
adalah sebagai berikut:
a.
Isi Bimbingan Karir untuk kelas rendah ( I, II dan III), mencakup :
1)
Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya
2)
Menggambarkan perkembangan diri siswa
3)
Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan
tuntutan lingkungan
4)
Mengenalkan ketrampilan yang dimiliki
5)
Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah
6)
Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa
7)
Mengenalkan kegiata-kegiatan yang menarik.
8)
Mengenalkan mengapa orang memilih suatu pekerjaan, dan pilihan itu
masih dapat berubah.
9)
Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan dari
sekarang
10)
Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran.
11)
Menjelaskan bahwa pekerjaan sesesorang ditentukan oleh minat dan kecapannya.
b. Isi bimbingan untuk kelas tinggi ( kelas IV,V,VI) :
b. Isi bimbingan untuk kelas tinggi ( kelas IV,V,VI) :
1)
Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil.
2)
Melatih siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang.
3)
Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dengan pria.
4)
Menjelaskan jenis-jenis ketrampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu.
5)
Melatih siswa membayangkan hal- hal yang akan dilakukan kira-kira 25 tahun yang
akan datang.
6)
Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya.
7)
Menjelaskan pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan.
8)
Membimbing siswa untuk memperkirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat
mempengaruhi karir.
9)
Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya pada masa
dewasa nanti.
10)
Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan
anak.
11)
Melatih murid melihat hubungan antara minat dan kemampuan.
12)
Mengenalakan bermacam-macam untuk menilai kemajuan prestasi.
13)
Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.
Sekedar bahan pambanding berikut ini
disajikan program bimbingan di SD Florida (1989) :
a. Pengetahuan Diri ( Self-Knowladge)
1) Memperoleh pengetahuan tentang pentingnya
konsep pengembangan
karir.
2) Mengembangkan ketrampilan untuk
berinteraksi dengan yang lain.
3)
Mengembangkan kesadaran pentingnya akan pengembangan emosi
dan fisik dalam membuat keputusan karir.
b. Pengembangan Pendidikan Jabatan :
1)
Mengembangkan kesadaran pentingnya prestasi pendidikan untuk
memperoleh peluang karir.
2) Mengembangkan
kesadaran hubungan kerja untuk belajar.
3) Mengembangkan kesadaran pentingnya
tanggung jawab dalam
melakukan hubungan antar pribadi, memiliki kebiasaan bekerja
dengan sebaik-baiknya dan peluang karir.
4) Memperoleh ketrampilan dalam memahami dan menggunakan
informasi karir.
5)
Memperoleh kesadaran bagaimana hubungan karir terhadap kebutuhan
dan fungsi masyarakat.
c. Perencanaan dan Eksplorasi karir.
1) Mengembangkan kesadaran hubungan antar
peran kehidupan, gaya
kehidupan dan karir.
2) Mengembangkan kesadaran perbedaan pekerjaan
dan perubahan
peran jenis kelamin.
`
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bimbingan karir diartikan sebagai
upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan memberikan
kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan tersebut mencakup
perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan (karir).
Perkembangan karir merupakan bagian
dari perkembangan manusia, karena perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia.
Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan dan
prosesnya terjadi secara kontinu.
Bimbingan karir di sekolah dasar
dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti Terpadu dalam KBM, Paket
Bimbingan Karir, Pengamat Bacaan dan Nara Sumber. Isi bimbingan karir yang
hendaknya dikembangkan di SD menurut Buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan di
Sd (1994).
B.
Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, pembaca
dapat mengetahui pentingnya pembelajaran bimbingan karir untuk anak sekolah
dasar dan perkembangan karir bagi murid SD memberi wawasan kepada sebagian
calon guru, bahwa dalam tahap perkembangan anak ada titik rawan yang dapat
diintervensi secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Kartadinata
Sunaryo, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti
Diakses pada tanggal
13 Januari 2017
http://www.ensiklopedi.net
http://www.ensiklopedi.net
Diakses pada tanggal
13 Januari 2017
Diakses
pada tanggal 12 Januari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar