MAKALAH
PRINSIP,
FUNGSI, ASAS DAN TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling
Dosen pengampu: Nurjaman,
M.Pd.
Disusun
oleh:
Fitri
Sugiarti (140641111)
Rohayati (140641134)
Kelompok : 2
Kelas : SD14-A4
Semester :
5
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
CIREBON
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehinggga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Sholawat serta
salam selalu kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para
sahabat, serta kami selaku umatnya. Semoga kita mampu meneladani beliau sebagai
manusia yang berguna.
Penyusunan
makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dari mata kuliah
Bimbingan dan Konseling (BK). Di dalam makalah ini membahas tentang “Prinsip,
Fungsi, Asas dan Tujuan Bimbingan dan Konseling”. Semoga dengan diberikannya
tugas ini kami dapat meningkatkan kualitas belajar kami.
Makalah ini
tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan berbagai pihak. Terimakasih kami
ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah yaitu bapak Nurjaman, M.Pd. yang telah
memberikan tugas kepada kami dan semua pihak yang telah membantu memberikan
saran serta masukan guna untuk menyampurnakan makalah ini.
Penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh kerena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar makalah kami menjadi
lebih baik dan berguna dimasa yang akan datang.
Cirebon,
November 2016
Penyusun
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Prinsip-prinsip
Bimbingan dan Konseling .........................................
a. Melayani
semua anak didik. .............................................................
b. Memperhatikan
kondisi psikologis dan lingkungan sosial.................
c. Secara
sistematis dan terprogram.......................................................
d. Mengontrol
pelaksanaan bimbingan dan konseling...........................
B.
Fungsi
Bimbingan dan Konseling .......................................................
a. Fungsi
pemahaman ...........................................................................
b. Fungsi
preventif ................................................................................
c. Fungsi
pengembangan ......................................................................
d. Fungsi
penyembuhan ........................................................................
e. Fungsi
penyaluran .............................................................................
f. Fungsi
adaptasi .................................................................................
g. Fungsi
penyesuaian ...........................................................................
h. Fungsi
perbaikan ...............................................................................
i.
Fungsi fasilitasi .................................................................................
j.
Fungsi pemeliharaan .........................................................................
C.
Asas
Bimbingan dan Konseling ...........................................................
a. Asas
kerahasiaan ...............................................................................
b. Asas
kesukarelaan .............................................................................
c. Asas
keterbukaan ..............................................................................
d. Asas
kegiatan ....................................................................................
|
e. Asas kemandirian ..............................................................................
f. Asas
kekinian ....................................................................................
g. Asas
kedinamisan .............................................................................
h. Asas
keterpaduan ..............................................................................
i.
Asas kenormatifan ............................................................................
j.
Asas keahlian ....................................................................................
k. Asas
alih tangan kasus ......................................................................
l.
Asas tut wuri handayani
...................................................................
D.
Tujuan
Bimbingan dan Konseling ......................................................
a. Tujuan
Umum ...................................................................................
b. Tujuan
Khusus ..................................................................................
1) Dalam
aspek tugas perkembangan pribadi-sosial. .......................
2) Dalam
aspek tugas perkembangan belajar. .................................
3) Dalam
aspek tugas perkembangan karier. ...................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
.............................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
merupakan asset yang tidak ternilai harganya bagi individu/masyarakat. Peserta
didik menganggap bahwa sekolah adalah tempat untuk mewujudkan cita-cita mereka.
Sementara orang tua berharap bahwa sekolah dapat mendidik anak-anak mereka
menjadi orang yang pintar, berahlak mulia dan terampil. Dengan adanya program
bimbingan dan konseling di sekolah inilah yang diharapkan agar peserta didik
dapat mencapai perkembangan yang optimal. Program layanan bimbingan dan
konseling diharapkan dapat mengarahkan peserta didik untuk bertindak secara
wajar sesuai tuntutan lingkungan, sekolah, masyarakat dan kehidupan pada
umumnya. Agar program layanan bimbingan dan konseling dapat sesuai dengan
tujuan pendidikan dan sesuai dengan harapan semua orang, maka program layanan
bimbingan dan konseling harus sesuai dengan prinsip – prinsip, fungsi, asas dan
tujuan dari bimbingan dan konseling.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarka
latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa
aja prinsip-prinsip dari bimbingan dan konseling?
2. Apa
fungsi dari bimbingan dan konseling?
3. Apa
aja asas-asas dari bimbingan dan konseling?
4. Apa
tujuan dari bimbingan dan konseling?
C.
Tujuan
Berdasarka
rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip dari bimbingan dan konseling.
2. Untuk
mengetahui fungsi dari bimbingan dan konseling.
3. Untuk
mengetahui asas-asas dari bimbingan dan konseling.
4. Untuk mengetahui tujuan dari bimbingan dan konseling.
|
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Prinsip-prinsip
Bimbingan Sekolah
Menurut Halim Purnomo
(2016:4) prinsip-prinsip bimbingan konseling antara lain:
1. Melayani
semua anak didik
Bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah
harus melayani semua anak didik. Dalam pelayanan ini tidak memandang umur,
jenis kelamin, agama, suku, dan status sosial maupun ekonomi dari pribadi anak
didiknya.
2. Memperhatikan
kondisi psikologis dan lingkungan social
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah harus
memperhatikan kondisi psikologis dan lingkungan social anak didik. Hal ini
penting karena bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang berkaitan
dengan kondisi psikologis anak didik terhadap penyesuaian dirinya dengan dengan
lingkungan social. Kemampuan anak didik untuk menyesuaikan dengan lingkungan
social, baik itu penyesuaian diri ketika di rumah, di sekolah atau di lingungan
tempat tinggal dalam bermasyarakat sangat terkait erat dengan keberhasilan anak
didik dalam proses belajar mengajar.
3. Secara
sistematis dan terprogram
Pelayanan bimbingan dan konseling terhadap anak
didik di sekolah merupakan kegiatan yang tidak berdiri sendiri. Program
pelayanan ini memang bagian integral dari upaya perbaikan kualitas pendidikan
dan pengembangan pribadi para anak didik yang belajar di sekolah. Dengan
demikian, program bimbingan dan konseling harus berjalan selaras dan terpadu
dengan program pendidikan secara umum di sekolah dalam rangka pengembangan anak
didik menuju pribadi yang berkualitas dan sejalan dengan tujuan pembelajaran
yang dilakukan.
|
4. Mengontrol
pelaksanaan bimbingan dan konseling
Pelayanan pelaksanaan bimbingan dan konseling kepada
anak didik di sekolah harus senantiasa dikontrol agar program yang telah
disusun dapat berjalan dengan baik. Hal penting yang harus dikontrol adalah
bagaimana bimbingan dan konseling itu mengarahkan anak didik untuk bisa
menghadapi permasalahannya sendiri. Dengan demikian eksistensi anak didik
sebagai pribadi yang bisa berpikir, berkembang dan merasakan dihargai dalam
proses belajar mengajar.
B.
Fungsi
Bimbingan dan Konseling
Menurut
Dr.Uman Suherman,M.Pd dalam Akhmad Sudrajat (2008:9) fungsi bimbingan dan
konseling antara lain:
1. Fungsi
pemahaman
Bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan
mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi
preventif
Upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi
berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya supaya
tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan
kepada konseli tentang caramenghidarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang
membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan
orientasi, informasi dan bimbingan kelompok.
3. Fungsi
pengembangan
|
4. Fungsi
penyembuhan
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian
bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek
pribadi, social, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling,
dan remedial teaching.
5. Fungsi
penyaluran
Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan cirri-ciri kepribadian lainnya.dalam melaksanakan fungsi ini,
konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar
lembaga pendidikan.
6. Fungsi
adaptasi
Fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
sekolah dan staf, konselor dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan
terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.
Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor
dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam
memilih dan menyusun materi sekolah, memilih metode dan proses pembelajaran
sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
7. Fungsi
penyesuaian
Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara dinamis dan
konstruktif.
8. Fungsi
perbaikan
|
Fungsi bimbingan dan konseling untuk
membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir,
berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi
(memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang
sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan
mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normative.
9. Fungsi
fasilitasi
Memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh
aspek dalam diri konseli.
10. Fungsi
pemeliharaan
Fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang
telah tercipta dalam dirinya.
C.
Asas
Bimbingan dan Konseling
Menurut Prayitno
(2004:142) asas-asas bimbingan dan konseling antara lain:
1. Asas
kerahasiaan
Asas kerahasiaan yaitu asas bimbingan konseling yang
menuntut dirahasiaknnya segenap data dan keterangan tentang peserta didik yang
menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak
layak diketahui oleh orang lain.
2. Asas
kesukarelaan
Asas kesukarelaan yaitu asas bimbingan konseling
yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya.
3. Asas
keterbukaan
Asas keterbukaan yaitu asas bimbingan dan konseling
yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak pura-pura,
baik didalam memberikan keterangan-keterangan tentang dirinyasendiri
maupundalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya.
4. Asas
kegiatan
|
Asas kegiatan yaituasas bimbingan dan
konseling yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan
berpartisipasi secara aktif didalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan.
5. Asas
kemandirian
Asas kemandirian yaitu asas bimbingan dan konseling
yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaitu peserta didik sebagai
sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu
yang mandiri dengan cirri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan
lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri
sendiri sebagaimana telah diutarakan terdahulu.
6. Asas
kekinian
Asas kekinian yaitu asas bimbingan dan konseling
yang menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah
permasalahan peserta didik dalam kondisinya sekarang.
7. Asas
kedinamisan
Asas kedinamisan yaitu asas bimbingan dan konseling
yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan yang sama
kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton dan terus berkembang serta
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke
waktu.
8. Asas
keterpaduan
Asas keterpaduan yaitu asas bimbingan dan konseling
yang menghendaki asas berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling,
baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang,
harmonis, dan terpadukan.
9. Asas
kenormatifan
Asas kenormatifan yaitu asas bimbingan dan konseling
yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang
ada, yaitu norma-norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu
pengetahuan dan kebiasaan yang berlaku.
|
10. Asas
keahlian
Asas keahlian yaitu asas bimbingan dan konseling
yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional.
11. Asas
alih tangan kasus
Asas alih tangan yaitu asas bimbingan dan konseling
yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atau suatu permasalahan peserta
didik mengalihtangankan permasalahan tersebut kepada pihak yang lebih ahli.
12. Asas
tut wuri handayani
Asas tut wuri handayani yaitu asas bimbingan dan
konseling yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara
keseluryhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman),
mengembangkan rasa keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan, serta
kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk maju.
D.
Tujuan
Bimbingan dan Konseling
Sejalan
dengan perkembangan konsepsi bimbingan dan konseling, maka tujuan bimbingan dan
konseling pun mengalami perubahan, dan yang sederhana sampai yang komperhensif.
Adapun tujuan bimbingan dan konseling itu ada 2 yaitu tujuan umum dan khusus.
1. Tujuan
Umum
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2002:44), tujuan umum
dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan umum
pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang sistem pendidikan
nasional tahun 1989 (UU No.99), yaitu:
|
“terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya
yang cerdas, yang berminat dan bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan”.
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:144) tujuan
bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri
secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang
dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakatnya), berbagai latar belakang
yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status ekonomi), serta
sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitannya bimbingan dan
konseling membantu individu untuk menjadi insane yang berguna dalam kehidupan,
memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, penyesuaian, pilihan dan
keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungan.
2. Tujuan
Khusus
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2002:44-45), dalam
tujuan khusus bimbingan dan konseling terdapat aspek tugas-tugasperkembangan
dalam layanan bimbingan dan konseling, masing-masing akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Dalam
aspek tugas perkembangan pribadi-sosial
Layanan bimbingan dan
konseling membantu siswa agar:
1) Memiliki
kesadaran, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kehusuan yang ada pada dirinya.
2) Dapat
mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka
senangi.
3) Membantu
pilihan secara sehat.
4) Mampu
menghargai orang lain.
5) Memiliki
rasa tanggung jawab.
6) Menggambarkan
keterampilan hubungan antar pribadi.
7) Dapat
menyelesaikan konflik.
8) Dapat
membantu keputusan secara efektif.
b. Dalam
aspek tugas perkembangan belajar
Layanan bimbingan dan
konseling membantu siswa agar:
1)
|
Dapat melaksanakan keterampilan atau
teknik belajar secara efektif.
2) Dapat
menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan.
3) Mampu
belajar secara efektif.
4) Memiliki
keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi/ujian.
c. Dalam
aspek tugas perkembangan karier
Layanan bimbingan dan
konseling membantu siswa agar:
1) Mampu
membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan didalam
lingkungan kerja.
2) Mampu
merencanakan masa depan.
3) Dapat
membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier.
4) Mengenal
keterampilan, kemampuan dan minat.
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah pembahasan
materi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling antara lain:
e. Melayani
semua anak didik.
f. Memperhatikan
kondisi psikologis dan lingkungan sosial.
g. Secara
sistematis dan terprogram.
h. Mengontrol
pelaksanaan bimbingan dan konseling.
2. Fungsi
bimbingan dan konseling antara lain:
k. Fungsi
pemahaman
l.
Fungsi preventif
m. Fungsi
pengembangan
n. Fungsi
penyembuhan
o. Fungsi
penyaluran
p. Fungsi
adaptasi
q. Fungsi
penyesuaian
r.
Fungsi perbaikan
s. Fungsi
fasilitasi
t.
Fungsi pemeliharaan
3. Asas
bimbingan dan konseling antara lain:
m. Asas
kerahasiaan
n. Asas
kesukarelaan
o. Asas
keterbukaan
p. Asas
kegiatan
q. Asas
kemandirian
r.
Asas kekinian
s. Asas
kedinamisan
t.
Asas keterpaduan
u. Asas kenormatifan
|
v. Asas
keahlian
w. Asas
alih tangan kasus
x. Asas
tut wuri handayani
4. Tujuan
bimbingan dan konseling antara lain:
c. Tujuan
Umum
Tujuan
umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan umum
pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang sistem pendidikan
nasional tahun 1989 (UU No.99), yaitu:
“terwujudnya manusia
Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang berminat dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan”.
d. Tujuan
Khusus
4) Dalam
aspek tugas perkembangan pribadi-sosial.
5) Dalam
aspek tugas perkembangan belajar.
6) Dalam
aspek tugas perkembangan karier.
B.
Saran
|
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. Amti, Erman. 2004. “Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling”. Jakarta: Rineka Cipta.
Purnomo, Halim. 2016. “Jurnal PGSD Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar”. Cirebon:
Universitas Muhammadiyah Cirebon.
Sudrajat, Akhmad. 2008. “Makalah Bimbingan dan Konseling”. [Tersedia Online]:
https//akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/Makalah-Bimbingan-
dan-Konseling/html. Diunduh tanggal 27 Oktober 2016 jam 21.10.
Sukardi, Dewa Ketut. 2002. “Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah”.
Jakarta: Rineka Mulya.
Suryana A dan Suryadi. 2012. “Modul Bimbingan dan Konseling”. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar