MAKALAH
JENIS,
TEKNIK-TEKNIK DAN STRATEGI
BIMBINGAN
KONSELING
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas Bimbingan
Konseling
Dosen Pengampu : Nurjaman, M.Pd
Disusun
Oleh :
AbdulKalim (140641062)
Diana (140641127)
Kelompok
3
SD14-A4
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH CIREBON
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah
ini membahas tentangjenis, teknik-teknikdanstrategibimbingankonseling.Kami juga
menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak NurjamanM.Pdselaku dosen mata
kuliahBimbinganKonseling, yang telah memberikan tugas ini. Dan kepada semua
pihak yang terlibat, kami juga menyampaikan rasa terima kasih.
Kami menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberi manfaat kepada kita semua.
Cirebon, November 2016
Penyusun
i
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang ................................................................................ 1
B.Rumusan
Masalah ............................................................................ 2
C.Tujuan
.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.JenisBimbinganKonseling................................................................ 3
B.Teknik-teknikBimbinganKonseling.................................................. 5
C.StrategiBimbinganKonseling............................................................ 8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
...................................................................................... 10
B.Saran
................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Peserta
didik datang ke sekolah dengan harapan agar dapat mengikuti pendidikan atau
pembelajaran dengan baik. Tetapi tidak selamanya demikian. Ada berbagai masalah
yang mereka hadapi, bersumber dari ketegangan karena tugas-tugas yang
diberikan, ketidakmampuan mengerjakan tugas, keinginan untuk bekerja
sebaikbaiknya tetapi tidak mampu, persaingan dengan teman, kemampuan dasar
intelektual yang kurang, motivasi belajar yang lemah, kurangnya dukungan orang
tua, guru yang kurang ramah, dan lain-lain. Masalah-masalah tersebut tidak
selalu dapat diselesaikan dalam situasi belajar-mengajar di kelas, melainkan
memerlukan pelayanan secara khusus oleh guru di luar situasi proses
pembelajaran. Bimbingan belajar yang ditujukan untuk memfasilitasi
konseli/peserta didik mampu mengenal lingkungan. Melalui bimbingan ini konseli
/peserta didik diharapkan mengalami learning to learn (belajar untuk belajar),
yakni konseli/peserta didik mampu belajar untuk belajar. Bahwa hasil belajar
saat ini dapat mendasari dan menjadi bekal untuk proses pembelajaran
berikutnya. Hasil akhir dari bimbingan ini adalah konseli/peserta didik mampu
belajar mandiri dan belajar sepanjang dan sejagat hayat.
Peran dan
fungsi serta tanggung jawab guru di MI/SD, selain mengajar juga perlu
memperhatikan keragaman karakteristik perilaku peserta didik sebagai dasar
penentuan jenis bantuan dan layanan dalam bimbingan belajar, baik secara
individual maupun secara kelompok.
Kenyataan dalam
ke hidupan sehari – hari sering kita jumpai sejumlah guru yang menggunakan
metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan tujuan pengajaran.
Akibatnya, hasilnya tidak memadai, bahkan mungkin merugikan semua pihak
terutama pihak siswa dan keluarganya, walaupun kebanyakan mereka tidak
menyadari hal itu. Agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan
dapat mencapai tujuan pembelajaran, guru sebaiknya menentukan pendekatan dan
metode yang akan digunakan sebelum melakukan proses belajar mengajar. Pemilihan
suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran. Pembelajaran dengan
menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang
lebih bermakna.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Apa saja jens bimbingan konseling ?
2. Bagaimana teknik-teknik bimbingan
konseking ?
3. bagaimana strategi bimbingan
konseling ?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jenis bimbingan
konseling.
2. Untuk mengetahui teknik-teknik
bimbingan konseling.
3. Untuk mengetahui strategi bimbingan
konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
A. JENIS
BIMBINGAN KONSELING
Menurut
Hariyanto pada tahun
2009 menyatakan bahwa jenis-jenis bimbingan konseling ada 3 yaitu :
1.
Bimbingan Pendidikan (Educational Guidance)
Bantuan yang dapat diberikan kepada anak
dalam bimbingan pendidikan berupa informasi pendidikan, cara belajar yang
efektif, pemilihan jurusan, lanjutan sekolah, mengatasi masalah belajar,
mengambangkan kemampuan dan kesanggupan secara optimal dalam pendidikan atau
membantu agar para siswa dapat sukses dalm belajar dan mampu menyesuaikan diri
terhadap semua tuntutan sekolah.
2.
Bimbingan Pekerjaan
Bimbingan pekerjaan merupakan kegiatan
bimbingan yang pertama, yang dimulai oleh Frank Parson pada tahun 1908 di
Boston, Amerika Serikat. Departemen tenaga kerja di negara ini telah memplopori
bimbingan pekerjaan bagi kaum muda agar mereka memiliki bekal untuk terjun ke
masyarakat. Bimbingan pekerjaan
telah masuk sekolah dan setiap siswa di sekolah lanjutan tungkat pertama dan
atas menerima bimbingan karir. Konsep Parson sangat sederhana, yaitu sekedar
membandingkandan mengkombinasikan antara hasil analisis individual dan hasil
analisis dunia kerja
Bimbingan pribadi merupakan batuan
yang diberikan kepada siswa untuk membangun hidup pribadinya, seperti motivasi,
persepsi tentang diri, gaya hidup, perkembangan nilai-nilai moral / agama dan
sosial dalam diri, kemampuan mengerti dan menerima diri orang lain, serta
membantunya untuk memecahkan masalah pribadi yang ditemuinya. Ketepatan
bimbingan ini lebih terfokus pada pengembangan pribadi, yaitu membantu para
siswa sebagai diri untuk belajar mengenal dirinya, belajar menerima dirinya,
dan belajar menerapkan dirinya dalam proses penyesuaian yang produktif
terhadap lingkunganya.
Bimbingan
pribadi dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut :
a. pemantapan sikap dan kebiasaan serta
pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.
b. Pemantapan pemahaman tentang
kekuatan diri dan pengembangan untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranya masa depan.
c. Pemantapan pemahaman tentang
kelamahan diri dan usaha penanggulanganya.
d. Pemantapan kemampuan mengambil
keputusan.
e. Pemantapan kemampuan mengarahkan
diri sesuai dengan keputusan yang diambilnya.
f. Pemantapan kemampuan berkomunikasi,
baik melalui lisan maupun tulisan secara efektif
g. Pemantapan kemampuan menerima dan
menyampaikan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan
produktif.
Menurut pendapat penulis jenis pendidakan
menjelaskan tentang kemampuan bantuan yang dapat diberikan kepada anak dalam
bimbingan pendidikan berupa informasi pendidikan, cara belajar yang efektif
serta membandingkandan mengkombinasikan antara hasil analisis individual dan
hasil analisis dunia kerja. Dan guru memberikan motivasi, persepsi tentang
diri, perkembangan nilai-nilai moral / agama.
B.
TEKNIK-TEKNIK BIMBINGAN KONSELING
Teknik adalah
cara kongkret yang dipakai saat proses bimbingan berlangsung. Guru dapat
berganti- ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Teknik
bimbingan dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Menurut Eukariska dalam http://animenekoi.blogspot.co.id/2012/01/strategi-pendekatan-dan-teknik.html
tahun 2012 teknik-teknik dalam bimbingan konseling dibagi menjadi :
1.
Teknik Individual, terdiri dari:
a.
Directive counseling
Teknik ini, konselor yang membuka jalan pemecahan yang
dihadapi klien dengan alasan bahwa:
1)
Anak yang belum matang mendiagnosis sendiri sukar
memecahkan masalahnya, tanpa bantuan dari pihak lain yang berpengalaman.
2)
Anak yang berkesulitan, sekalipun sudah diberi
petunjuk apa yang harus dilakukan, mereka tidak mau dan tidak berani.Mungkin
ada masalah yang berat untuk dipecahkan oleh anak tanpa bantuan dari orang
lain.
b.
Non-directive counseling
Dengan
prosedur ini, pelayanan bimbingan difokuskan pada anak yang bermasalah atau
disebut juga clien centered counseling. Adanya pelayanan bimbingan bukan
pelayanan yang mengambil inisiatif, tetapi klien sendiri yang mengambil
prakarsa, yang menentukan sendiri apakah dia membutuhkan pertolongan dari pihak
lain
c.
Eclective counseling
Dengan
teknik ini, pelayanan tidak dipusatkan pada pembimbing atau klien, tetapi
masalah yang dihadapi itulah yang harus ditangani secara luwes, sehingga
tentang apa yang dipergunakan setiap waktu dapat diubah kalau memang diperlukan.
2. Teknik Kelompok, terdiri dari:
a. Home room
Merupakan teknik bimbingan kelompok
yang bertujuan agar para guru bk dapat mengenal murid-murid secara lebih tepat
sehingga dapat membantunya secara lebih efektif. Jumlah anggota kelompok dapat
berupa kelompok kecil (5-10 orang) maupun kelompok besar (25-30 orang). Tujuan
teknik home room, selain untuk mengidentifikasikan masalah dapat pula membantu
siswa untuk memapu menghadapi dan mengatasi masalahnya. Home room dapat
bersifat preventif, kuratif dan korektif.
b. Field drip
(karya wisata)
Kegiatan karyawisata selain merupakan
kegiatan rekreasi ataupun salah satu metode mengajar, dapat pula difungsikan
sebagai salah satu teknik dalam bimbingan kelompok. Melalui kegiatan
karyawisata guru bk dapat mengarahkan murid untuk belajar melakukan penyesuaian
diri dalam kehidupan kelompok. Melalui kegiatan ini bagi murid tertentu
mendapat kesempatan untuk mengembangkan bakatnya atau timbulnya minat dan
cita-cita yang berkaitan dengan obyek tersebut. Tujuan teknik ini adalah
pemberian informasi, pembentukan sikap dan pengembangan bakat serta minat.
c. Group
discussion
Diskusi kelompok merupakan salah
satu teknik bimbingan kelompok yang dilakukan dalam kelompok kecil (5-10
orang). Masalah yang didiskusikan biasanya telah ditentukan oleh guru bk. Waktu
yang dipergunakan tergantung pada jenis masalah, banyaknya masalah serta
kemampuan dan pengalaman murid. Pada umumya diskusi kelompok berlangsung antara
30-60 menit.
d. Pelajaran
bimbingan
Teknik bimbingan kelompok ini
dilakukan pada kelompok murid yang sudah dibentuk untuk keperluan pengajaran.
Bimbingan dilakukan dalam kelompok-kelompok kelas yang telah ada. Guru bk masuk
dalam kelas seperti guru biasa, tidak mengajarkan mata pelajaran seperti dalam
silabus, melainkan menyampaikan dan membahas masalah bimbingan.
e. Kelompok
bekerja
Kelompok kerja dibentuk dengan
memperhatikan tingkah laku kemampuan, jenis kelamin, tempat tinggal dan jalinan
hubungan sosial. Bimbingan dilakukan dengan memberikan kegiatan tugas-tugas
belajar atau tugas-tugas kerja lain. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan
belajar, menyalurkan bakat dan minat, membentuk sikap kooperatif dan kompetitif
yang sehat, meningkatkan penyesuaian sosial, yang kesemuanya akan mengarahakan
pada perkembangan murid.
f. Pengajaran
remidi
Pengajaran remidi diberikan kepada
murid-murid yang mengalami kesulitan belajar. Dalam pelaksanaannya dapat secara
berkelompok maupun individual, tergantung jenis kesulitan belajar maupun jumlah
murid yang mengalami kesulitan.Letak unsur bimbingannya ada pada pembentukan
sikap belajar, termasuk pemahaman diri akan kemampuannya serta timbulnya minat
dan dorongan untuk belajar.
g. Ceramah
bimbingan
Kegiatan ini hampir sama dengan pengajaran
bimbingan. Bedanya hanya terletak pada tempat. Ceramah bimbingan tidak selalu
dalam kelas, tapi dalam ruang-ruang besar dalam jumlah yang besar pula. Kelompk
murid yang diberi ceramah bimbingan tergantung pada tujuan
bimbingan. Ceramah bimbingan juga bukan merupakan khotbah, sebab dalam
kegiatan ini murid diberi kesempatan untuk berpendapat dan didorong aktif serta
dilanjutkan dengan follow up.
h. Organisasi
murid
Pembimbing sekolah dapat mengarahkan
agar murid dapat mengenal berbagai aspek kehidupan sosial, mengembangkan sikap
kepemimpinan dan kerjasama, rasa tanggung jawab dan harga diri. Tujuannya
antara lain menyangkut penyesuaian diri, sikap kepemimpinan dan kerjasama dan
pemecahan masalah.
i. Sosiodrama
dan psikodrama
Antara sosiodrama dan psikodrama
mempunyai fungsi dan tujuan yang sama dalam bimbingan. Bedanya, terletak pada
jenisnya cerita yang dimainkan dan tekanan masalah yang hendak diceritakan.
Pada sosiodrama lebih menekankan pada masalah psikis. Meskipun demikian antara
keduanya sagat erat hubunganya dan kadang-kadang sulit dibedakan.
C. STRATEGI
BIMBINGAN KONSELING
Menurut Nadiya Rizki pada tahun 2014 bimbingan dan
konseling pada dasarnya ada dua strategi dalam mensiasati dan mengenmbangkan
cara menyelesaikan masalah anak usia sekolah dasar (6-12 th). Strategi tersebut
adalah strategi direktif dan non direktif .
1.
Strategi direktif.
Strategi
direktif dikenal pula sebagai strategi konseling yang berpusat pada konselor (counselor
centered). Yaitu:
a. Dasar
pemikiran, pandangan srategi konseling direktif tentang
klien yang
bemasalah
b. Titik berat
atau penekanan proses konseling direktif terletak pada
c. Pola hubungan konselor dan klien
pada konseling direktif yang perlu
dikembangkan.
d. Tugas dan
peran konselor pada konseling direkjtif yang mendukung
2. Strategi non
direktif
Strategi konseling non direktif
merupakan strategi konseling yang berpusat pada`klien (clien centered).
a. Dasar
pikiran dan pandangan straregi konseling non direktif tentang klien yang bermasalah
b. Titik
berat atau penekanan-penekanan dalam proses konseling non- direktif ditandai oleh:
c. Pola
hubungan antara konselor dan klien pada konseling non- direktif yang perlu dikembangkan
d. Tugas
dan peran konselor dalam konseling non-direktif.
Menurut pendapat penulis mengenai strategi bimbingan
dan konseling pada dasarnya ada dua strategi dalam mengembangkan atau cara
menyelesaikan masalah anak usia sekolah dasar yaitu strategi direktif yang
berpusat pada konselor dan non direktif yang berpusat pada klien atau anaknya
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jenis bimbingan konseling terdiri
dari Bimbingan Pendidikan (Educational Guidance),bimbingan pekerjaan, bimbingan
pribadi. Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses bimbingan berlangsung.
Guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Teknik bimbingan dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas
dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang
tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas
yang jumlah siswanya terbatas. Dan dalam bimbingan dan konseling pada dasarnya
ada dua strategidirektif dan strategi non direktif.
B.
Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah
pengetahuan tentang jenis, teknik-teknik dan strategi bimbingan konseling
serta menjadi sumber refrensi bagi pembacanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Alvian Dewan. 2004. Layanan
Bimbingan dan Konseling. [ Online ]. Tersedia :
http://blog.uad.ac.co.id/alfian130000104/4-macam-bidang-layanan-bimbingan-dan- konseling/.html.
[02 November 2016]
Eukaristia. 2012. Strategi pendekatan dan teknik. [Online].
Tersedia : http://animenekoi.blogspot.co.id/2012/01/strategi-pendekatan-dan-teknik.html
[02
November 2016]
Hariyanto. 2009. jenis-bimbingan-konseling. [ Online ]. Tersedia : http://belajarpsikologi.com/jenis-bimbingan-konseling/.html [02 November 2016]
Iyus Ruslan. 2013. Teknik-teknik Bimbingan Konseling. [ Online].
Tersedia :
Nadyarizkirahmani. 2014. Strategi Pendekatan Bk . [Online].
Tersedia : http://nadyarizkirahmani.blogspot.co.id/2014/09/strategi-pendekatan-bk-dalam.html [ 02 November 2016]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar